"Semua ini berawal saat langkah pertama kita meninggalkan tempat saling berucap selamat tinggal."
Aku harus pergi. Iya, aku harus pergi, dan masih sama seperti pertemuan kita, yang semunya terjadi begitu saja. Semuanya tiba-tiba dan tak terduga. Tapi tenang saja, cinta ini tak akan berhenti secepat hati ini menjatuhkan pilihan padamu. Selama kamu setia, akupun juga akan berbuat yang sama. Tapi jika tak bisa, yasudahlah asalkan kamu bahagia, toh sejak pertama bahagiamu telah menjadi ingin dan maksudku. Dan cinta bukan melulu tentang pengorbanan, bukan? Karna
cinta juga tentang meng-ikhlaskan.
Rasa-rasanya baru saja tangan kita saling menggenggam erat, tapi kini sudah harus saling melambai dan berucap salam perpisahan.
Separuh hatiku masih kau bawa, hatimu pun juga masih kugenggam erat. Tapi kini ku harus pergi untuk tinggalkan ragamu, tapi tidak untuk hati dan jiwamu. Walau bersamamu hanya sementara, namun bagiku sudah indah, manis, dan tak terlupakan. Sedih pasti tersirat dihati, tapi tetap tegar adalah satu-satunya pilihan yang paling bijak yang bisa kita ambil. Dalam raga aku tenang, tapi hati dan fikiranku tidak sepadan, jika kamu bisa mendengar jerit hati dan teriakan fikirku, mungkin kau akan langsung membungkamnya, atau tutup telinga karna tak tahan suaranya.
Seandainya aku bisa mencuri waktu pasti sudah kulakukan sejak dulu, akan kucuri semampuku dan sebanyak mungkin agar kita bisa tetap bersama menyatu. Aaaah, tapi itu fikiran naif, senaif aku yang mencintaimu dengan sepenuh hatiku.
Maaf sayang jika aku tak bisa lagi disisi, tak bisa lagi memberi senyum termanisku, tak bisa lagi tunjukkan cerianya wajahku saat bersamamu, dan tak bisa bisa lagi memelukmu dan mencium keningmu. Tahukah kamu? Aku kini merindu, merindu saat-saat kita menyatu, saat-saat dimana aku bersamamu hingga jarak tak lagi memisahkan, pun setitik garis tak akan kubiarkan menghalang.
Tapi aku yakin, ini hanya sementara, suatu saat akan ada waktu yang berpihak pada kita.
Mungkin ini cara Tuhan mengajarkan pada kita arti dari kesetiaan, agar kita bisa merasakan betapa indahnya merindukan ia yang kita sayang.
Percayalah... Kau akan selalu ada disini *tunjuk dada* dan juga disini *tunjuk kepala*.
Semoga kamu nyaman ya tinggal didalamnya, pastinya aku sudah mempersiapkan tempat ternyaman dihatiku dan terindah diotakku, hanya untukmu sayang. Dan jangan pernah takut akan ada orang selain kamu yang bisa memasukinya, apalagi berani-berani geser kamu dari situ. Karna sudah kukunci rapat-rapat pintu hatiku, dan tak akan kubiarkan ada orang lain yang mendekatimu.
"Tunggu aku, tunggu hingga saat datang waktuku, jangan tunggu semampumu. Karna aku akan pertanyakan kembali sesuatu yang telah buat kita menyatu dahulu."
0 komentar:
Posting Komentar