Pages

Minggu, 28 Oktober 2012

Mengangen kamu


"Mengangen kamu... Lagi dan lagi, lalu tiada henti."

Setelah berpisah selama beberapa hari, semua masih bisa kuingat persis bagaimana caramu tersenyum, caramu menatap, hingga manisnya kecupan dan hangatnya pelukan pun masih basah diotakku. Aroma tubuhmu pun masih kucium, dan semua tentang kamu masih benar-benar menempel dibenakku.

Tak tahu apa yang harus kuperbuat, yang jelas semua itu menjadi hal yang selayaknya aku kangenin dari kamu. Kok jadi merindu begitu diriku? Ah, tapi memang
setiap waktu aku merindumu, jadi bukan hanya saat aku menulis ini saja. Mungkin kau tercipta untuk selalu kurindu dalam diamku. Sebenarnya sih begitu, dan kuharap kau harus tau kalau kau telah mendapat ruang sendiri dihati dan fikiranku. Tapi adakah juga kau merasa yang sama sepertiku?

Mengangen kamu... Hal ini lagi-lagi menjadi hal yang menyedihkan sekaligus menyenangkan bila dirasakan (selain cemburu tentunya). Kalau aku sih berpikir seperti itu, entah karna terlalu indah objek yang dikangenin sehingga bisa berucap jika rindu itu menyenangkan, atau karna memang aku yang terlalu menghibur diriku sendiri atas pedihnya kerinduan. Halaaah, emang bisa-bisanya perasaanku saja. Haha...

Dulu saat kita duduk berdua bersama dan menikmati kebersamaan, kau sering menanyakan akan apa yang harus kau perbuat jika kau merindukanku? Jujur, aku sempat bingung dengan pertanyaanmu, akhirnya aku hanya bisa menjawab "Kalau kamu tanya aku, aku tanya siapa jika aku merasakan hal yang sama?" Hayoloh...

Marilah kita nikmati saja kerinduan ini, semakin lama kita berpisah semakin menggairahkan pula tentunya saat perjumpaan kita nanti. Kata sahabatku semua memang tak ada yang abadi, maka dari itu kita harus pintar-pintar mencari celah untuk menikmati setiap apapun yang memang terjadi dalam kisah ini, apapun itu. Dan bagaimanapun kamu akan tetap menjadi bahan tulisan-tulisan ini, dan akan terus menjadi inspirasi suci hingga saat nya nanti harus disudahi. Bahkan saat semuanya telah berakhir pun aku akan tetap menulis tentangmu, tentang apa yang hatiku rasakan padamu tentunya. Tapi dalam hati sebenarnya aku tak ingin menulis kalimat yang barusan, berat sungguh menulis kata 'disudahi', tapi ya mau bagaimana lagi, memang kenyataannya tak ada yang bisa diharapkan lebih dari semua ini.

"Rindu itu indah, seindah senyum pertamamu untukku, dan sesedih lambaian tanganmu mengiringi kepergianku." -Jimbo-
Aku merindumu saat pagi menyambut, saat pertama ku membuka mata, dalam langkah tertatihku, dalam setiap cangkir kopi yang kuteguk perlahan, dalam setiap hidangan sarapan, dalam nyanyian kamar mandiku, dalam ini ku, dalam itu ku...dan dalam bla...bla....bla... dan blaaa.... Pokoknya selalu ada rindu ku kepadamu dalam setiap waktuku. Okay... Pokoknya dalam masalah merindu sepertinya kamu memang yang paling awet dikangenin, dan tak akan pernah habis sepertinya. Haha...


0 komentar:

Posting Komentar