Pages

Rabu, 21 November 2012

Peng-abaian-mu itu, pelajaran bagiku



Apa kabar hati? Lama tidak bersua, lama pula tak tuangkan rasa dalam kata. Pasti banyak tanya yang mengendap. Aku pun begitu, banyak pula yangi ingin ku ungkap, karna terlalu banyak kisah dan selingan yang harus kuucap, tapi tertahan oleh rasa malas yang menyelimuti jiwa. Dilema jadinya.

Baiklah, aku mulai saja, sebelumnya aku ingin bertanya, apakah wajar jika kita menyayangi seseorang hingga kefikiran siang dan malam, setiap hembusan nafas, setiap detak jantung, hingga setiap aliran darah dan setiap hentakan langkah tertatihku?
Apa?
Kau bilang ini lucu?
Terserah kamu lah, mau menertawakan-nya. Setidak nya aku jujur, dan apa yang aku ungkap adalah suatu kebenaran dari yang aku rasakan, jika memang konyol ya biar saja, toh aku menikmatinya. Hey!!! Dia itu pacar ku, pujaan hatiku, separuh jiwaku, jiwa yang telah pautkan rasa dijiwaku. Hati yang sanggup mengambil hatiku pula. Ya walau kita sekarang sedang terpisah jarak yang terlampau jauh. Tapi tak apalah biar saja aku menikmatinya, mungkin ini bag